Serikat Petani Indonesia Jombang: Membangun kekuatan petani melalui advokasi, pelatihan, dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Bergabunglah untuk mendukung kesejahteraan petani lokal di Jombang!
Panduan Lengkap: 6 Tahapan Cara Menanam Padi yang Umum Dilakukan Petani
Panduan Lengkap: 6 Tahapan Cara Menanam Padi yang Umum Dilakukan Petani

Panduan Lengkap: 6 Tahapan Cara Menanam Padi yang Umum Dilakukan Petani

Padi merupakan tanaman pangan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Proses menanam padi hingga menghasilkan bulir-bulir beras memerlukan ketelitian dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi petani. Meskipun teknologi pertanian terus berkembang, prinsip dasar menanam padi masih tetap sama. Artikel ini akan mengulas 6 tahapan penting dalam menanam padi yang umumnya dilakukan oleh para petani di Indonesia.

1. Pemilihan Bibit Unggul: Tahap pertama yang krusial dalam menanam padi adalah pemilihan bibit unggul. Petani biasanya memilih bibit padi yang memiliki potensi hasil panen tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 1 Bibit unggul ini bisa didapatkan dari penangkaran benih bersertifikat atau hasil seleksi dari panen sebelumnya.  

2. Penyemaian Bibit: Setelah bibit unggul dipilih, langkah selanjutnya adalah penyemaian. Benih padi direndam dalam air selama beberapa waktu untuk memicu perkecambahan. Kemudian, benih yang sudah berkecambah ditanam di lahan persemaian yang telah disiapkan dengan baik. Lahan persemaian biasanya berupa bedengan kecil yang diberi pupuk dan dijaga kelembabannya hingga bibit siap dipindahkan ke sawah. Proses penyemaian ini memakan waktu sekitar 2-3 minggu.

3. Pengolahan Lahan: Sementara bibit padi disemai, petani melakukan pengolahan lahan sawah. Lahan dibajak atau diolah menggunakan traktor untuk menggemburkan tanah dan membersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Setelah itu, lahan diratakan dan dibuat petakan-petakan kecil (bedengan) yang akan ditanami bibit padi. Pengairan yang baik juga dipersiapkan pada tahap ini.

4. Penanaman Bibit (Tanam Pindah): Setelah bibit padi berusia sekitar 2-3 minggu dan memiliki beberapa helai daun, bibit siap dipindahkan ke lahan sawah yang telah diolah. Proses menanam padi ini biasanya dilakukan secara manual oleh beberapa pekerja. Bibit ditanam dengan jarak tertentu agar memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Sistem tanam yang umum digunakan adalah sistem legowo atau jajar legowo.

5. Pemeliharaan Tanaman: Tahap selanjutnya setelah menanam padi adalah pemeliharaan tanaman. Ini meliputi pengairan yang teratur, pemupukan sesuai kebutuhan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyiangan gulma (rumput liar) yang dapat mengganggu pertumbuhan padi. Pemeliharaan yang baik sangat menentukan keberhasilan panen.

6. Panen: Setelah padi mencapai masa panen, yang biasanya ditandai dengan perubahan warna bulir padi menjadi kuning keemasan dan mengering, petani mulai melakukan pemanenan. Pemanenan bisa dilakukan secara manual menggunakan sabit atau dengan menggunakan mesin pemanen modern. Setelah dipanen, padi kemudian dijemur dan digiling menjadi beras siap konsumsi.

Keenam tahapan menanam padi ini merupakan siklus yang berulang setiap musim tanam. Ketekunan dan pengetahuan petani dalam setiap tahapan sangat berpengaruh pada hasil panen yang melimpah dan berkualitas.