Serikat Petani Indonesia Jombang: Membangun kekuatan petani melalui advokasi, pelatihan, dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Bergabunglah untuk mendukung kesejahteraan petani lokal di Jombang!
Tragedi Keluarga di Jombang: Ayah Tega Cangkul Kepala Anak Tiri Gara-gara Dilarang Jual Pohon!
Tragedi Keluarga di Jombang: Ayah Tega Cangkul Kepala Anak Tiri Gara-gara Dilarang Jual Pohon!

Tragedi Keluarga di Jombang: Ayah Tega Cangkul Kepala Anak Tiri Gara-gara Dilarang Jual Pohon!

Sebuah tragedi keluarga yang menggemparkan terjadi di Jombang, Jawa Timur. Seorang ayah tiri tega mencangkul kepala anak tirinya sendiri hanya karena dilarang menjual pohon. Insiden ini sontak membuat warga sekitar gempar dan menimbulkan keprihatinan mendalam.

Kronologi Kejadian yang Mengerikan

  • Kejadian bermula pada Minggu malam, 12 Januari 2025, di sebuah rumah di Dusun Curahrejo, Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
  • Pelaku, seorang pria berinisial M (61), berniat menjual pohon sengon yang berada di pekarangan rumah.
  • Korban, Saifudin Andika (28), yang merupakan anak tiri pelaku, melarang niat tersebut.
  • Diduga karena emosi, pelaku kemudian mengambil cangkul dan memukulkan sisi tajamnya ke kepala korban yang sedang tertidur pulas di kamarnya.
  • Korban yang mengalami luka parah di kepala langsung berteriak meminta tolong.
  • Warga sekitar yang mendengar teriakan korban segera berdatangan ke lokasi kejadian.
  • Melihat kondisi korban yang berlumuran darah, warga langsung membawanya ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno untuk mendapatkan perawatan medis.
  • Sementara itu, pelaku langsung diamankan oleh pihak kepolisian Polsek Bareng.

Tindakan Hukum dan Kondisi Korban

  • Pelaku saat ini telah ditahan di Rutan Polsek Bareng untuk proses hukum lebih lanjut.
  • Pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat.
  • Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku di RSUD Jombang.

Reaksi Masyarakat dan Keprihatinan Mendalam

  • Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat sekitar.
  • Warga merasa prihatin dan menyayangkan tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku.
  • Banyak warga yang berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.

Pentingnya Pengendalian Emosi dan Penyelesaian Konflik Secara Damai

  • Kasus ini menunjukkan betapa berbahayanya tindakan kekerasan yang dipicu oleh emosi yang tidak terkendali.
  • Penting bagi setiap orang untuk belajar mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik secara damai.
  • Kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan dan dapat berakibat fatal.

Kesimpulan

Tragedi keluarga di Jombang ini menjadi pelajaran pahit bagi kita semua. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. Penting bagi kita untuk selalu mengedepankan komunikasi dan penyelesaian konflik secara damai dalam kehidupan berkeluarga.