Serikat Petani Indonesia Jombang: Membangun kekuatan petani melalui advokasi, pelatihan, dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Bergabunglah untuk mendukung kesejahteraan petani lokal di Jombang!
Nestapa Petani! Dampak Buruk El Nino, Perkebunan Jeruk Runtuh Sebelum Panen, Petani Merugi
Nestapa Petani! Dampak Buruk El Nino, Perkebunan Jeruk Runtuh Sebelum Panen, Petani Merugi

Nestapa Petani! Dampak Buruk El Nino, Perkebunan Jeruk Runtuh Sebelum Panen, Petani Merugi

Fenomena El Nino yang melanda berbagai wilayah di Indonesia turut memberikan dampak signifikan bagi sektor pertanian, tak terkecuali perkebunan jeruk. Di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, para petani jeruk kini harus menelan pil pahit akibat dampak buruk El Nino yang menyebabkan gagal panen. Banyak pohon jeruk yang layu dan buahnya rontok sebelum masa panen tiba, membuat petani merugi besar.

Menurut keterangan dari Ketua Kelompok Tani Jeruk “Mekar Sari” Desa Sebayan, Kecamatan Sambas, Bapak Usman (52), kekeringan berkepanjangan akibat El Nino telah menyebabkan sumber air untuk irigasi perkebunan jeruk mereka mengering. Akibatnya, tanaman jeruk tidak mendapatkan pasokan air yang cukup, sehingga pertumbuhannya terhambat dan buah yang sudah terbentuk pun banyak yang gugur. “Kami sangat terpukul dengan kondisi ini. Sudah berbulan-bulan tidak ada hujan yang berarti. Harapan untuk panen raya pupus sudah, petani merugi jutaan rupiah,” ujarnya dengan nada lesu saat ditemui di kebunnya pada Minggu, 13 April 2025.

Data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas mencatat, kerugian akibat gagal panen jeruk ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Ratusan hektar perkebunan jeruk mengalami kerusakan parah. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada petani merugi secara ekonomi, tetapi juga mengancam ketersediaan pasokan jeruk di pasaran lokal.

Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Ibu Dewi Ayu Lestari, S.P., M.Si., yang meninjau langsung kondisi perkebunan jeruk pada Sabtu, 12 April 2025, menyatakan keprihatinannya dan berjanji akan segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mencari solusi. “Kami memahami betul kesulitan yang dialami para petani. Kami akan mengupayakan bantuan berupa bibit unggul tahan kekeringan dan program-program pemulihan ekonomi bagi petani merugi,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Sambas, AKP. Agus Setiawan, S.H., mengimbau kepada para petani untuk tetap tabah dan tidak mengambil tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain akibat kerugian panen ini. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengantisipasi potensi dampak sosial akibat gagal panen.

Kondisi petani merugi akibat dampak buruk El Nino ini menjadi perhatian serius dan memerlukan langkah-langkah mitigasi yang komprehensif untuk membantu mereka bangkit kembali dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Informasi Penting Terkait Dampak El Nino pada Pertanian:

  • Kekeringan dan Krisis Air: El Nino seringkali menyebabkan kekeringan berkepanjangan yang mengganggu ketersediaan air untuk irigasi pertanian.
  • Gagal Panen: Kekurangan air dan perubahan iklim ekstrem dapat menyebabkan gagal panen pada berbagai komoditas pertanian.
  • Kerugian Ekonomi Petani: Gagal panen mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani dan dapat mengancam kesejahteraan mereka.
  • Ketahanan Pangan: Dampak El Nino pada sektor pertanian dapat mengancam ketahanan pangan di tingkat regional maupun nasional.
  • Mitigasi dan Adaptasi: Pemerintah dan petani perlu bekerja sama untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, termasuk El Nino.

Diharapkan, pemerintah dapat segera memberikan bantuan yang dibutuhkan agar para petani merugi di Sambas dapat segera bangkit dan kembali produktif. Selain itu, upaya pencegahan dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim pada sektor pertanian perlu terus ditingkatkan.