Pemerintah Indonesia semakin menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian, termasuk hortikultura, sebagai salah satu sumber utama devisa negara dan peningkatan kesejahteraan petani. Ekspor wortel, sebagai salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi, kini menjadi daya fokus pemerintah dalam upaya menggenjot neraca perdagangan dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Wortel Indonesia memiliki potensi ekspor yang cukup besar, terutama ke negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara dan bahkan merambah pasar yang lebih luas. Kualitas wortel yang dihasilkan oleh petani Indonesia, terutama dari daerah-daerah sentra seperti dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, dan dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, dikenal memiliki cita rasa yang baik dan kandungan nutrisi yang tinggi. Hal ini menjadi modal penting untuk bersaing dengan produk wortel dari negara lain.
Salah satu upaya pemerintah dalam mendorong ekspor wortel adalah melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Program-program pelatihan dan pendampingan kepada petani mengenaiGood Agricultural Practices (GAP) terus digalakkan untuk menghasilkan wortel yang memenuhi standar internasional. Selain itu, dukungan terhadap penggunaan bibit unggul, pengelolaan hama dan penyakit terpadu, serta teknologi pasca panen yang tepat juga menjadi prioritas.
Pemerintah juga berupaya memfasilitasi akses pasar ekspor bagi para petani dan eksportir wortel. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk atase perdagangan di luar negeri dan partisipasi dalam pameran dagang internasional, potensi pasar ekspor wortel Indonesia terus dipromosikan. Selain itu, upaya untuk memangkas birokrasi dan mempermudah proses perizinan ekspor juga terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi.
Penguatan infrastruktur pendukung ekspor juga menjadi fokus pemerintah. Perbaikan jalan dan jembatan di kawasan sentra produksi, penyediaan fasilitas penyimpanan dan pengemasan yang memadai, serta peningkatan efisiensi logistik dan transportasi menjadi perhatian utama. Dengan infrastruktur yang baik, diharapkan biaya ekspor dapat ditekan dan daya saing produk wortel Indonesia di pasar global semakin meningkat.
Selain itu, pemerintah juga mendorong diversifikasi produk olahan wortel untuk meningkatkan nilai tambah ekspor.Produk seperti wortel beku, keripik wortel, atau jus wortel memiliki potensi pasar yang menarik dan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani dan eksportir