Sektor pertanian di Jawa Tengah (Jateng) terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan adopsi teknologi modern. Terbaru, sejumlah inovasi petani di berbagai daerah mulai memanfaatkan drone untuk melakukan penyemprotan pestisida pada lahan pertanian mereka. Langkah ini dinilai lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode penyemprotan konvensional.
Penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida menjadi salah satu bentuk inovasi petani yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di Jateng, praktik ini mulai diadopsi oleh petani di beberapa kabupaten seperti Grobogan, Demak, dan Sragen sejak awal tahun 2024 dan semakin meluas hingga April 2025. Para inovasi petani ini melihat drone sebagai solusi untuk mengatasi berbagai kendala dalam penyemprotan manual, seperti keterbatasan tenaga kerja, waktu yang lama, dan risiko terpapar bahan kimia bagi para pekerja.
Kronologi adopsi teknologi drone ini diawali dengan adanya sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh dinas pertanian setempat bekerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi pertanian. Para petani diperkenalkan dengan keunggulan drone dalam penyemprotan, termasuk kemampuan menjangkau area yang sulit diakses, penyemprotan yang lebih merata, penggunaan pestisida yang lebih hemat, dan waktu penyemprotan yang jauh lebih singkat.
Salah satu tempat di mana adopsi drone ini cukup pesat adalah di kelompok tani “Maju Bersama” di Desa Jatipurwo, Kecamatan Grobogan. Ketua kelompok tani, Bapak Slamet (52), mengungkapkan bahwa penggunaan drone sangat membantu mereka dalam mengelola lahan pertanian yang luas. “Dulu, menyemprot pestisida di lahan seluas lima hektar bisa memakan waktu berhari-hari dengan banyak tenaga kerja. Sekarang, dengan drone, hanya butuh beberapa jam saja dan hasilnya lebih merata,” ujarnya pada Kamis, 10 April 2025, saat ditemui di ladangnya.
Selain efisiensi waktu dan tenaga, inovasi petani menggunakan drone ini juga dinilai lebih ramah lingkungan karena penggunaan pestisida dapat lebih terkontrol dan tepat sasaran, sehingga mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan paparan bahan kimia terhadap manusia.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan memberikan dukungan penuh terhadap inovasi petani ini. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Bapak Supriyanto, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong adopsi teknologi modern di sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. “Penggunaan drone adalah salah satu langkah maju yang patut didukung. Kami akan terus memberikan pelatihan dan fasilitas yang dibutuhkan petani untuk mengadopsi teknologi ini,” katanya pada Jumat, 11 April 2025, di kantornya di Semarang.
Adopsi drone sebagai alat penyemprot pestisida menunjukkan semangat inovasi petani di Jawa Tengah dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Diharapkan, tren positif ini akan terus berkembang dan diikuti oleh petani di wilayah lain di Indonesia.