Bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia bercocok tanam, pemahaman mendasar tentang siklus pertanian adalah esensial. Siklus pertanian merupakan rangkaian tahapan yang berulang, mulai dari persiapan lahan hingga panen dan kembali lagi. Memahami alur ini akan membantu Anda merencanakan setiap langkah dengan lebih efektif dan meningkatkan potensi keberhasilan tanaman Anda.
Siklus pertanian diawali dengan persiapan lahan. Tanah dibersihkan dari gulma, diolah dengan cara dibajak atau dicangkul, dan diberi pupuk dasar jika diperlukan. Di sebuah lahan pertanian seluas 0,5 hektar di Dusun Mawar, Desa Sumber Makmur, Kabupaten Jember, pada hari Kamis, 1 Mei 2025, Bapak Slamet memulai persiapan lahan untuk menanam padi. Beliau dibantu oleh dua orang pekerja dan menggunakan traktor kecil untuk mempercepat proses pembajakan. Menurut pengamatannya, kondisi tanah saat ini cukup baik setelah masa bera selama beberapa bulan.
Setelah lahan siap, tahapan selanjutnya dalam siklus pertanian adalah penanaman. Benih atau bibit dipilih dengan cermat dan ditanam sesuai dengan jenis tanaman dan pedoman yang berlaku. Jarak tanam dan kedalaman penanaman menjadi faktor penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Pada tanggal 15 Mei 2025, Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Desa setempat melakukan penanaman bibit cabai keriting. Kegiatan ini didampingi oleh Ibu Ani, seorang penyuluh pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan setempat, yang memberikan arahan mengenai teknik penanaman yang benar.
Pemeliharaan merupakan bagian tak terpisahkan dari siklus pertanian. Tanaman memerlukan perawatan rutin berupa penyiraman, pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit, serta penyiangan gulma. Intensitas pemeliharaan akan bervariasi tergantung pada jenis tanaman dan kondisi lingkungan. Pada tanggal 5 Juni 2025, dilaporkan adanya serangan wereng batang cokelat pada tanaman padi di beberapa petak sawah di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Petugas dari Dinas Pertanian setempat, Bapak Budi, segera melakukan survei dan memberikan rekomendasi penyemprotan insektisida yang tepat kepada para petani.
Puncak dari siklus pertanian adalah panen. Waktu panen ditentukan oleh kematangan tanaman. Pemanenan yang tepat waktu akan menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. Setelah panen, kegiatan pasca panen seperti pengumpulan hasil, pembersihan, pengeringan, dan penyimpanan dilakukan untuk menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan produk. Di sebuah kebun mangga di Desa Indah Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada hari Sabtu, 28 Juni 2025, para pekerja sedang melakukan panen raya buah mangga jenis arumanis. Menurut pemilik kebun, Bapak Herman, hasil panen tahun ini cukup memuaskan karena kondisi cuaca yang mendukung selama masa pertumbuhan.
Setelah panen, sebagian besar lahan akan mengalami masa istirahat atau bera sebelum kembali diolah untuk siklus tanam berikutnya. Pemahaman yang baik tentang siklus pertanian secara keseluruhan akan membekali para petani dan calon petani dengan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola usaha pertanian mereka secara lebih efisien dan berkelanjutan.