Indonesia, negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, dikenal dunia sebagai salah satu produsen utama tanaman rempah. Di antara sekian banyak rempah yang tumbuh subur di bumi pertiwi, lada atau merica (Piper nigrum) menempati posisi yang sangat istimewa. Popularitasnya tidak hanya terbatas di dalam negeri, tetapi juga telah mendunia sejak zaman dahulu kala. Bahkan, tanaman rempah lada menjadi salah satu komoditas utama yang menarik bangsa-bangsa Eropa datang ke Nusantara.
Lada dikenal memiliki dua varietas utama yang populer, yaitu lada hitam dan lada putih. Perbedaan keduanya terletak pada proses pengolahannya. Lada hitam diperoleh dari buah lada yang dipetik saat masih hijau dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari hingga berwarna hitam dan keriput. Sementara itu, lada putih berasal dari buah lada yang matang, kulit luarnya dikupas, lalu bijinya dikeringkan. Meskipun berasal dari tanaman rempah yang sama, keduanya memiliki cita rasa dan aroma yang sedikit berbeda, sehingga penggunaannya dalam masakan juga bervariasi.
Sebagai salah satu tanaman rempah andalan Indonesia, lada tumbuh subur di berbagai wilayah, mulai dari Aceh, Lampung, Bangka Belitung, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Kondisi iklim tropis dan tanah yang kaya nutrisi sangat mendukung pertumbuhan optimal tanaman ini. Para petani lada di berbagai daerah terus mengembangkan teknik budidaya yang baik untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga memberikan dukungan dan pembinaan kepada para petani lada sebagai upaya untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen lada terbesar di dunia.
Selain sebagai bumbu masakan yang memberikan rasa pedas dan hangat, lada juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Dalam pengobatan tradisional, lada sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, meredakan nyeri, dan meningkatkan sirkulasi darah. Kandungan piperine dalam lada diyakini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Dengan segala keunggulan dan manfaatnya, tidak heran jika lada tetap menjadi primadona di antara berbagai jenis tanaman rempah Indonesia dan terus dicari di pasar global hingga saat ini, tercatat pada data ekspor bulan Maret 2025, lada masih menjadi salah satu komoditas rempah dengan volume ekspor tertinggi.