Serikat Petani Indonesia Jombang: Membangun kekuatan petani melalui advokasi, pelatihan, dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Bergabunglah untuk mendukung kesejahteraan petani lokal di Jombang!
Tragedi Komoditas Lokal: Akibat Masifnya Tapioka Impor, Bisnis Singkong Lampung Mati Suri
Tragedi Komoditas Lokal: Akibat Masifnya Tapioka Impor, Bisnis Singkong Lampung Mati Suri

Tragedi Komoditas Lokal: Akibat Masifnya Tapioka Impor, Bisnis Singkong Lampung Mati Suri

Tragedi komoditas lokal sedang melanda Lampung. Bisnis singkong, yang dulu menjadi penopang ekonomi banyak keluarga, kini berada di ambang kehancuran. Serbuan tapioka impor yang masif telah membuat harga singkong lokal terjun bebas. Ini adalah pukulan telak bagi para petani dan pelaku industri rumahan.

Para petani singkong di Lampung kini menghadapi dilema besar. Biaya produksi terus meningkat, mulai dari pupuk, bibit, hingga upah buruh. Namun, harga jual singkong di pasaran justru terus merosot, tak mampu menutupi modal yang telah dikeluarkan.

Salah satu penyebab utama tragedi komoditas lokal ini adalah kebijakan impor tapioka yang longgar. Tapioka dari negara lain, terutama Vietnam dan Thailand, membanjiri pasar domestik dengan harga yang sangat kompetitif. Ini sangat memberatkan produk lokal.

Pabrik tapioka lokal di Lampung pun ikut merasakan dampaknya. Mereka kesulitan bersaing dengan harga tapioka impor yang jauh lebih murah. Akibatnya, banyak pabrik mengurangi kapasitas produksi atau bahkan berhenti beroperasi, memperparah kondisi petani.

Kondisi ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga sosial. Banyak buruh tani kehilangan pekerjaan, dan roda perekonomian desa melambat drastis. Masa depan anak-anak petani pun menjadi taruhan, terancam karena tidak ada lagi pendapatan.

Pemerintah dituntut untuk segera mengambil langkah konkret. Kebijakan proteksi terhadap komoditas pertanian lokal harus diperketat. Pembatasan impor tapioka, terutama saat musim panen raya, adalah langkah yang mendesak untuk dilakukan demi petani.

Selain itu, perluasan pasar domestik dan peningkatan kualitas produk lokal juga penting. Edukasi dan pelatihan bagi petani untuk mengolah singkong menjadi produk turunan lain dapat meningkatkan nilai jualnya. Ini dapat memitigasi tragedi komoditas lokal.

Pemerintah juga dapat memberikan insentif bagi pabrik tapioka lokal. Bantuan modal atau subsidi untuk inovasi teknologi dapat membantu mereka meningkatkan efisiensi dan daya saing. Ini akan menjaga keberlangsungan industri singkong di Lampung.

Mendorong konsumsi produk singkong lokal di masyarakat juga menjadi kunci. Kampanye “Cinta Produk Dalam Negeri” harus digalakkan. Dengan membeli produk singkong dan olahannya dari petani lokal, kita turut serta menyelamatkan nasib mereka.